Body Carving,extreme body modification

Pepatah ‘Beauty is Pain’ tampaknya sangat sesuai untuk tato ala body carving.  Tren body carving ini memang sedang melanda banyak kalangan, termasuk selebritis Hollywood. Berbeda dari tato biasa, body carving ini mengukir tubuh dengan cara ‘menguliti’ bagian yang ingin digambar.  Tak mengherankan, gaya menghiasi tubuh ini dianggap ekslusif dan menantang.



Meskipun saat ini body carving populer di dunia Barat sesungguhnya secara tradisi berasal dari Afrika dan Asia. Scarification -membalut luka- adalah istilah yang digunakan para ilmuwan sejarah untuk menjelaskan body carving di zaman dahulu. Menurut ahli sejarah, dahulu orang-orang indigo yang tinggal di Afrika Barat, Papua Nugini, Asia dan Timur Tengah dan Selandia Baru melakukan body carving.“Scarification banyak terjadi di berbagai budaya. Karena, kandungan melanin atau zat warna yang tinggi pada kulit masyarakat saat itu membuat tato biasa tidak terlihat, jadi mereka membuat ukiran pada kulitnya,” kata Vince Hemingson, seorang pengelana dan pembuat film seperti yang dijelaskan kepada National Geograp



gambar yang masuk Di beberapa kasus body carving atau scarification memiliki tujuan sosial seperti menyatakan status perkawinan atau menunjukkan kekuatan dan keberanian.
Karena prosesnya yang sangat ekstrim, banyak  masyarakat menentang, karena dianggap termasuk dalam kategori masokis (senang menyakiti diri sendiri). Berbagai penyakit bisa muncul seperti infeksi akut. Beberapa orang bahkan menyebutnya sebagai instabilitas emosi dan ekstrim “self-mutilation”.
Tetapi, bagi yang pernah melakukannya body carving merupakan hal yang sangat menyenangkan. Mereka menganggapnya bukan sekedar seni tapi merupakan pengalaman spiritual. “Body carving merupakan pengalaman fantastis, dan membuat adrenalin melonjak. Dan, saya ingin melakukannya lagi” kata Kat, wanita penggemar seni mengukir kulit ini di salah satu website yang membahas body carving. ( sumber : Viva News )


Quantcast